Pranamasana

Prānamasana atau pose berdoa adalah sikap tubuh (āsana) pertama pada vinyāsa Sūrya Namaskara dan vinyāsa lain pada umumnya, dan juga sering dipakai sebagai pose transisi antar āsana.

Pada sikap prānamasana, kedua telapak tangan ditangkupkan di depan cakra jantung (anāhata-cakra) tempat diri (Jīva) berada, punggung tegak, dan siku menempel di sisi tulang rusuk.
Sikap tangan (mudrā) seperti ini disebut añjali mudrā.

Dalam bahasa Sansekerta, prānam berarti ‘kehidupan’, ‘jiwa’, atau ‘memberi hormat’, dan āsana berarti tempat duduk. Ketika dipraktikkan, sikap tubuh ini memiliki memberi efek menenangkan, memusatkan pada pikir dan tubuh, dan untuk memperdalam pernapasan.

Sikap tangan di cakra jantung dengan kedua telapak tangan tertangkup adalah penghormatan yang umum di budaya timur. Dalam Yoga, cakra jantung diyakini sebagai tempat ‘diri’ berada. Dengan prānamasana, kita menghormati dan menghubungkan dengan ‘diri’, dengan Guru, dan dengan Sang Agung.
Sikap tubuh ini biasanya digunakan untuk membuka dan menutup latihan Yoga.

Latihan Prānamasana

#1. Berdiri pada sikap tubuh tadāsana. Kedua lengan tergantung santai di samping badan. Atur napas.
#2. Putar tendon pergelangan tangan ke arah luar sehingga telapak tangan menghadap ke luar.
#3. pūraka: ayunkan kedua lengan dari sisi tubuh ke atas (abduction) hingga kedua lengan lurus terhadap tubuh dan tegak lurus terhadap lantai. Mata melihat telapak tangan di atas kepala. Biarkan kedua telapak tangan saling berhadapan sesaat. Tangkupkan.
#4. recaka: turunkan tangan hingga telapak tangan berada tepat di depan cakra jantung – Añjali-mudrā.
#5. kosong napas: turunkan tangan. Lengan kembali ke samping tubuh – tadāsana.

Sila beri tanggapan